Tampilkan postingan dengan label jenis pengapian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jenis pengapian. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 Mei 2023

Menentukan Jenis Sistem Pengapian Sepeda Motor

by @chsan M 

Halo bro and sis, sobat dan kerabat semua, salam satu hati bersinergi membangun negeri dan berkemajuan dalam setiap perubahan. 

Jumpa lagi dengan artikel simpel dan praktis kita biar bisa melihat masalah yang nampak sulit menjadi hal yang bukan lagi menjadi problematik. Just staytune with me keep follow where ever you go, selalu suport blog ini 👌.

Sesuai topik kita diatas kesempatan kali ini akan mengupas bagaimana kita menentukan jenis pengapian yang digunakan pada sepeda motor. Ada dua jenis sistem pengapian yang digunakan  pada sepeda motor mulai dari awal digunakan teknologi pengapian pada mesin dengan proses pembakaran dalam berbahan bakar bensin ini, hingga muncul berbagai model dan bentuk sepeda motor yang semakin mengikuti perkembangan jaman. Jenis sistem pengapian tersebut adalah : konvensional (platina), dan elektronik, dimana penggunakan sistem pengapian elektronik dalam perkembangan teknologi yang begitu cepat muncul jenis elektronik semi transistor (CDI/ICM) kemudian muncul elektronik full transistor (ECM). cek artikel sebelumnya mengenai sistem pengapian elektronik.

Baik sistem pengapian konvensional (platina) yang sekarang tidak digunakan lagi pada sepeda motor ataupun sistem pengapian elektronik keduanya dibedakan menjadi dua, yaitu AC dan DC artinya jenis arus yang digunakan menggunakan arus bolak-balik dan arus searah. Nah bagaimana kalian mengetahui bahwa sepeda motor tersebut menggunakan jenis arus AC atau DC, konvensional ataukah elektronik, CDI atau ECM, ciri-cirinya bagaimana, semua itu merupakan topik yang akan dikupas pada kesempatan kali ini. Namun yang menjadi batasan pembahasan adalah jenis pengapian konvensional, tidak akan kita bahas mengingat teknologi sistem pengapian ini sudah dibilang tutup buku alias menjadi album kenangan karena sudah tidak digunakan lagi.

Apabila menemukan sepeda motor mempunyai kerusakan atau gangguan pada sistem pengapian, bisa kita analisa terlebih dahulu dengan melihat flow chart dibawah

 

  

 Bagaimana perbedaan sepeda motor yang menggunakan sistem pengapian elektronik AC dan DC, pertanyaan tersebut merupakan hal yang prinsipil untuk diketahui apalagi bagi seorang mekanik ataupun calon mekanik karena  


1. Bahwa sistem pengapian merupakan satu sistem yang harus ada pada sistem kelistrikan sepeda motor, mengingat sebagai syarat sebuah engine harus hidup membutuhkan api, bahan bakar dan kompresi. Nah timbulnya api disebabkan adanya percikan pada busi melalui rangkaian sistem pengapian.

2. Adanya sistem pengapian merupakan langkah untuk mendiagnose gangguan yang terdapat pada sepeda motor. Misalkan sepeda mortor brebet atau suara mesin kasar, pastinya esin harus hidup dulu supaya mudah menemukan gejala kerusakan tersebut, 

Berikut adalah cara mengidentifikasi jenis sistem pengapian :

1. Melihat kunci kontak

Kunci kontak merupakan satu komponen yang ada pada sepeda motor khususnya pada sistem pengapian, orang awam melihat kunci kontak ya untuk menyalakan motor. Nah kalian wajib tahu bahwa kunci kontak itu pada prinsipnya untuk memutus dan menghubungkan arus listrik, salah satunya arus listrik untuk menyuplai arus pengapian. Perbedaan sistem pengapian AC atau DC bisa dilihat pada kunci kontak yang digunakan, kunci kontak pada pengapian AC mempunyai 4 kabel (2 pasang kabel), kedua pasang tersebut berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus listrik untuk pengapian (1pasang) dan arus listrik untuk asesoris sepeda motor (klakson, sein, lampu stop dan instrumen lain). Sedangkan pengapian DC hanya terdapat 2 buah kabel (sepasang kabel), sepasang kabel tersebut berfungsi untuk melayani semua kebutuha arus listrik pada sepeda motor.


Kunci Kontak AC

Gambar disamping adalah konstruksi kunci kontak AC, jika sepeda motor kalian menggunakan kunci kontak tersebut maka dipastikan sistem pengapiannya AC. Jika suatu saat sepeda motor kalian mengalami kejadian kunci kontaknya hilang atau lupa dan selama sepeda motor tidak di LOCK kemudinya maka kalian bisa menghidupkan sepeda motornya hanya dengan mencabut soket kunci kontaknya, namun semua instrumenya tidak nyala.


 
Kunci kontak DC 

Gambar disamping merupakan konstruksi dari kunci kontak DC, hanya terdapat sepasang kabel, naah jika sepeda motor kalian mengunakan kunci kontak model ginian dipastikan menggunakan jenis pengapian DC. Bagaimana menyalakan sepeda motor jika kunci kontak tidak ada, ndak perlu risau, hanya dengan melepas kedua kabel yang terdapat pada kunci kontak, kemudian tinggal menghubungkan kedua kabel yang menuju ke kunci kontak tersebut.

2. Melihat kabel spull (alternator)

Kunci kontak merupakan satu komponen yang ada pada sepeda motor, tanpa kunci kontak sepeda motor masih dapat dihidupkan seperti penjelasan diatas, apalagi sepeda motor untuk muatan yang jarang menggunakan kunci kontak, nah bagaimana membedakan sepeda motor tersebut menggunakan jenis pengapian AC atau DC, bisa mengecek kabel yang keluar pada spul (alternator)

 

Untuk warna kabel tiap merk kendaraan memang berbeda, yang terpenting adalah pada jenis pengapian AC biasanya terdapat 4 kabel yang keluar dari blok magnit.
Berbeda dengan jenis pengapian DC, kabel yang keluar dari spull jumlah ada 3 dan bisa dilihat pada gambar dibawah.

 

 
Bagaimana semakin Jelas Kaan.... 😊
3. Melihat Buku Manual
Hal terakhir yang bisa dilakukan untuk mengetahui jenis pengapian yang digunakan pada sepeda motor yaitu dengan melihat manual book atau buku manual pedoman reparasi. Didalam buku manual secara detail diinformasikan terkait spesifikasi sepeda motor mulai dari engine hingga kelistrikan. Tentunya modal buku pedoman reparasi yang harus disiapkan

   

Seperti ditunjukkan gambar halaman buku manual diatas, pada halaman tersebut diinfokan satu unit sepeda motor menggunakan jenis pengapian CDI, apakah DC atau AC, lakukan cara seperti paparan diatas
Perbedaan penggunaan CDI pada pengapian elektronik semi transistor  atau ECM pada jenis full transistor bisa dilihat dari jumlah pin yg ada pada kedua pemicu pengapian kedua jenis tersebut, 
CDI biasanya menggunakan 5 hingga 6 pin atau label, sedangkan ECM yang digunakan pada sepeda motor injeksi mempunyai 33 pin pada soketnya.. 

Nah silakan bisa dipraktikan sendiri pada sepeda motor kalian,