by. @chsan M
Sistem kontrol elektronik injeksi atau sering disebut sistem injeksi adalah sebuah sistem kontrol yang mengendalikan bahan bakar, udara (oksigen) dan nyala api sebagai prasyarat terjadinya pembakaran di dalam silinder, pengendalian tersebut terintegrasi secara elektronik. Prinsip kerja pengendalian bahan bakar, udara (oksigen) dan nyala api adalah dengan mendeteksi baik temperatur, tekanan udara, putaran mesin yang dilakukan oleh sensor-sensor pada sebuah unit kendaraan. Pendeteksian tersebut kemudian dijadikan sebagai data input yang akan diproses oleh ECM (Engine Control Module) menjadi sebuah sinyal ke injektor untuk menyemprotkan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan.
Proses pengontrolan pada sistem injeksi dilakukan oleh ECM melalui sensor ataupun aktuator (injektor) dengan memanfaatkan tegangan listrik dari baterai, sehingga sensor ataupun aktuator pada sistem injeksi menurut cara kerjanya terdapat dua jenis, yaitu sensor yang menghasilkan tegangan dan sensor yang mereduksi tegangan dari ECM. Oleh karena cara kerja sensor dan aktuator adalah dengan memanfaatkan tegangan listrik DC pada baterai, terkadang bisa terjadi kerusakan (trouble) pada sistem injeksi, kerusakan sistem bisa disebabkan oleh rangkaian terbuka atau hubung singkat (konsleting) pada rangkaian, tidak stabilnya tegangan pada sistem bahkan bisa juga disebabkan karena kerusakan pada sensor itu sendiri. Namun pada sistem injeksi sudah dilengkapi dengan komponen untuk mendeteksi gejala kerusakan (trouble) dan juga cara untuk mereset (set ulang) kerusakan sensor ataupun kerusakan pada sistem injeksi.Pada gambar letak MIL dan kondisi kedipan MIL diatas merupakan letak dan kondisi MIL pada sistem injeksi sepeda motor
Honda, dimana pada saat kunci kontak ON, MIL akan menyala selama kurang lebih 2
detik kemudian MIL mati maka kondisi mesin normal (kalibrasi). Apabila terjadi
kegagalan/kelainan pada sensor-sensor, MIL akan memberikan kode yang berupa
kedipan sesuai dengan sensor yang rusak.
Terdapat 2 jenis kedipan MIL, yaitu kedipan pendek (0.3 detik) dan kedipan panjang (1.3 detik). MIL berkedip pendek berarti 1 dan MIL berkedip panjang berarti 10. Jika dua atau lebih kode kegagalan yang terdeteksi, maka semua kode akan dikeluarkan secara berulang-ulang.
Pada tabel tabel dibawah ini ditunjukan kode kedipan dan arti kode kedipan lampu MIL pada unit sepeda motor.
MIL akan berkedip sesuai jumlah kedipan setiap ada kerusakan pada sensor yang terpasang pada unit kendaraan tersebut. Dengan berpedoman pada kode kerusakan diatas maka seseorang bisa secara cepat melakukan diagnosa kerusakan pada sistem injeksi. Contoh dibawah ini cara membaca kedipan MIL yang berulang selama posisi kunci kontak ON dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Berdasarkan kode kegagalan diatas ,seseorang dapat melokalisir analisa kerusakan, munculnya kode kegagalan kemungkinan bisa terjadi pada rangkaian atau sensor yang rusak. Untuk mengidentifikasi kegagalan atau kerusakan maka harus memeriksa rangkaian dan komponen yang ditemukan bermasalah berdasarkan kode kegagalan.