Komponen Sistem Kontrol elektronik
by @chsan M
Engine Control Module (ECM) merupakan nama lain dari Engine Control Unit (ECU) atau dalam bahasa Indonesia Unit Kontrol Mesin adalah teknologi yang membatasi penggunaan bahan bakar tanpa mengurangi kinerja mesin.
Gambar Penampang ECM
ECU
bekerja dengan cara memonitoring sinyal-sinyal yang dihasilkan oleh
sensor-sensor yang tersebar di mesin. Melalui sinyal-sinyal yang diterima oleh
ECU dari sensor, Engine Control Unit
akan melakukan perhitungan dan menggunakan peta kinerja multidimensi (look-up table) untuk menemukan kombinasi
air, udara dan bahan bakar yang harus digunakan untuk mencapai kinerja mesin
yang diminta. Pendek
kata, ECU akan mencari resep/kombinasi dari database sesuai dengan input sensor
untuk menghasilkan kinerja mesin yang maksimal dengan penggunaan bahan bakar,
udara dan air seminim mungkin.
Cara
kerja ECU atau Unit Kontrol Mesin adalah mengontrol rasio
udara dan bahan bakar, waktu pengapian, idle speed, waktu buka tutup katup.
Berikut ini detail cara kerjanya.
Mengontrol
Rasio Udara dan Bahan Bakar
Untuk
mesin dengan teknologi injeksi, ECU akan menentukan jumlah bahan bakar yang
akan dikirim berdasarkan beberapa parameter yang diperoleh dari sensor-sensor
yang tersebar di mesin.
Jika
Throttle Position Sensor menunjukkan
pedal gas ditekan lebih dalam, Mass Flow
Sensor (MFS) akan mengukur jumlah udara tambahan yang tersedot ke dalam
mesin dan ECU akan menyuntikkan lebih banyak bahan bakar ke dalam mesin. Jika
cairan pendigin Engine Coolant
Temperature Sensor menunjukkan mesin juga panas, bahan bakan akan diinjeksi
lagi.
Mengontrol
Waktu Pengapian
Sebuah
mesin pengapian membutuhkan percikan api untuk memulai pembakaran di ruang
bakar. ECU mengatur waktu yang terjadinya percikan (disebut waktu pengapian)
untuk menyediakan daya yang lebih baik dan ekonomis. Jika ECU mendeteksi
ketukan, suatu kondisi yang berpotensi merusak mesin, maka ECU akan menilai
masih terlalu cepat memberikan percikan api dan ECU akan menunda (memperlambat)
waktu percikan untuk mencegah hal ini . Karena ketukan cenderung terjadi lebih
pada putaran mesin yang lebih lebih rendah, ECU akan otomatis mengontrol
transmisi penurunan ke gigi yang lebih rendah sebagai upaya pertama untuk
mengurangi ketukan
Mengontrol
Kecepatan Mesin Pada Saat Idle
Hampir
semua mesin memiliki sistem Idle Speed
Control yang terintergrasi di dalam ECU. RPM mesin dipantau oleh Crankshaft Position Sensor yang
memainkan peranan utama dalam fungsi mengontrol waktu injeksi bahan bakar,
mengatur kapan dilakukannya percikan, dan buka tutupnya katup. Sistem idle speed control harus mengantisipasi
beban mesin pada saat idle.
Pada
gambar dibawah bisa dilihat rangkaian skema ECM (Engine Control Modul) Supra X 125 PGM-FI. Terdapat 33 pin pada
soket ECM yang masing-masing pin menghubungkan ke semua komponen sistem kontrol
elektronik, termasuk sensor-sensor, sistem kontrol injeksi bahan bakar dan
sistem pengapian serta satu buah sambungan DCL (Data Link Conector) yang berfungsi untuk menghubungkan ECM dengan
scaner (alat diagnosis kerusakan), selain itu DLC dihubungkan dengan SCS conector yang tujuannya untuk mereset sistem PGM-FI