Tampilkan postingan dengan label memeriksa Sensor suhu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label memeriksa Sensor suhu. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 11 Maret 2023

MEMERIKSA SENSOR SUHU (EOT/ECT)

MEMERIKSA SENSOR SUHU (EOT/ECT)

SEPEDA MOTOR INJEKSI

Oleh : Achsan M Tsani

Jumpa lagi gess..

Sudah sekian lama gudang bahan ajar off alias vakum buat mengulas dan share pengalaman dan pengetahuan. Kali ini kita on lagi gess untuk berbagi materi dan semoga apa yang kita bagi bisa bermanfaat.

Kali ini kita mau mengulas terkait salah satu komponen pada system bahan bakar sepeda motor injeksi yaitu sensor suhu atau sensor yang mendeteksi temperatur mesin. Sensor ini dikenal dengan istilah EOT (Engine Oil Temperature) atau ECT (Engine Coolant Temperature). EOT adalah sensor yang mendeteksi suhu mesin dengan mendeteksi perubahan suhu pada oli mesin biasanya terletak pada blok silinder atau kepala silinder, sedangkan ECT adalah sensor yang mendeteksi suhu mesin melalui perubahan yang terjadi pada cairan pendingin (coolant), sehinga ECT identik dengan sepeda motor yang menggunakan system pendinginan dengan cairan atau menggunakan radiator.



 




Kedua sensor ini pada prinsipnya sama yaitu mengatur besar kecilnya voltase yang masuk ke ECM (ECU) dengan mengontrol perubahan hambatan/tahanan sebagai komponen utama yang terdapat pada sensor suhu tersebut. Komponen sensor suhu tersebut menggunakan variable resistor (thermistor) atau sering disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefisence) artinya tahanan akan berubah bertambah besar/kecil seiring dengan berubahnya suhu, semakin panas suhu mesin maka tahanannya semakin kecil.

Kerja dari sensor EOT/ECT adalah memberikan input besarnya tegangan yang mengalir ke ECM dengan mengatur perubahan tahanan (thermistor). Pada saat suhu mesin masih dingin tahanan pada thermistor sensor ECT/EOT besar sehingga voltase yang mengalir ke ECM jg semakin besar. ECM akan memberikan sinyal ke injector untuk membuka lebih lama supaya bahan bakar yang disemprotkan lebih banyak sehingga putaran stasioner mesin akan stabil pada saat dingin.

ECT juga berfungsi untuk mendeteksi apakah mesin dalam kondisi suhu kerja mesin yaitu 60-90 OC, bisa saja ketika terjadi gangguan pada system pendingin suhu kerja mesin berlebih atau over heat. Jika terjadi panas berlebih, pada sepeda motor yang menggunakan sensor ECT dilengkapi dengan indicator temperature yang dipasang pada odometer. Indicator temparatur akan menyala apabila terjadi overheat.

Pada salah satu merk sepeda motor untuk mendeteksi gejala kerusakan pada sensor EOT/ECT, yaitu lampu MIL akan berkedip sebanyak 7 kali kedipan pendek, namun jika kerusakan itu terjadi pada thermistor lampu MIL tidak akan berkedip, karena arus listrik masih tetap mengalir dalam system sehingga perlu metode lain untuk menyimpulkan apakah sensor ECT/EOT tersebut tidak bekerja.

Gejala kerusakan yang biasa terjadi pada sensor EOT/ECT biasanya pada saat mesin masih dingin mesin tidak mau stasioner atau mesin susah untuk stasioner (langsam). Gejala mesin tidak mau stasioner (mesin selalu mati saat putaran rendah) bisa diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya bisa karena pernapasan mesin yang tidak bagus, tekanan pompa bahan bakar yang kurang dari spesifikasi, saluran udara yang kotor, atau kompresi bocor.

Naaah untuk memastikan kerusakan itu terjadi pada sensor EOT/ECT, maka harus dilakukan dengan memeriksa sensor tersebut. Pemeriksaan sensor EOT/ECT meliputi :

1. Pemeriksaan besarnya tahanan
Prosedur pemeriksaan tahanan sensor ECT/ECT

  • Putar kunci kontak ke OFF.
  • Ukur tahanan pada terminal-terminal sensor EOT [1]

STANDARD

Honda beat FI : 2,5 – 2,8 kΩ (20°C) (Terminal-terminal sisi sensor)

Yamaha Mio M3 : 2,5 - 2,8 ohm pada suhu 20 derajat dan 0,16 - 0,27 ohm pada suhu 100 derajat. 

Apakah tahanan antara 2,5 – 2,8 kΩ (20°C)? atau sesuai spesisikasi diatas..

YA – Ganti ECM dengan yang masih dalamkeadaan baik, dan periksa ulang.

TIDAK– Sensor EOT rusak 

2. Pemeriksaan Tegangan Input Sensor EOT
Contoh pemeriksaan tegangan input EOT sepeda motor beat FI

  • Putar kunci kontak ke OFF.
  • Lepaskan konektor 2P (Hitam) sensor EOT [1].
  • Putar kunci kontak ke ON.
  • Ukur tegangan pada konektor 2P (Hitam) sensor
  • EOT pada sisi kabel. 




HUBUNGAN: Merah muda/putih (+) – Hijau/merah (–)

STANDARD: 4,75 – 5,25 V

apakah tegangan antara 4,75 – 5,25 V?

jika YA, maka periksa tahanan sensor EOT

jika Tidak, maka periksa apakah ada rangkaian terbuka atau hubungan singkat

 saluran yang menuju ke sensor EOT/ECT.

 

Bagaimana..?

Semoga ulasan ini bisa menambah pengetahuan kita dan lebih semangat lagi

untuk berprestasi