Tampilkan postingan dengan label yamaha mio 125 (blok diasil). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label yamaha mio 125 (blok diasil). Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Maret 2023

YAMAHA MIO 125 (Em Tri)

SI UNIK DAN BERISIK MIO EM TRI (MIO 125)

LEBIH KENAL DAN PAHAM YAMAHA MIO 125

by. Achsan M Tsani

Halo Gess, brother, terlebih para pemerhati sepeda motor.

Tuisan kali ini GDB (gudang bahan ajar) akan mengulas lebih tepatnya memaparkan hasil pengalaman penulis selama melakukan perbaikan dan reparasi sepda motor Yamaha Mio 125 (Em Tri).

Untuk kesekian kalinya sepeda motor Mio 125 ini saya bongkar, karena dari pertama, kedua dan ketiga kali melakukan pembongkaran dan reparasi belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Jangan salah ya gess kita juga udah beberapa kali nangani motor mio dan baru motor ini aja yang blm beres2.


Salah satu sepeda motor bikinan Yamaha dengan tipe matik berkapasitas mesin 125 CC, beperdinginan udara tekan, menggunakan system bahan bakar injeksi teknologi Blue Core. Sensor sensor untuk mendukung system injeksinya, pada Mio Em Tri dengan tipe dan spek yang terendah menggunakan beberapa sensor meliputi : sensor TP, sensor EOT, O2 sensor, sensor CKP, dan sensor kecepatan (VS).

Motor ini dilihat dari tampilannya tergolong kompak rapi dan menarik, disbanding dengan mio gegnerasi sebelumnya. 

Bodinya tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang, ketinggian juga pas dan aman juga jika dikendarai melawati jalan yang ada polisi tidurnya walapun berboncengan alias tidak terjadi gesekan bodi sama gundukan.

Yamaha Mio Em Tri memiliki mesin dan frame yang dibilang lebih ringan jika dibandingkan dengan sepeda motor merk lain, sehinga pemakai/pemilik cukup mudah untuk mendorong atau memindahkan motor apalagi mengendarai.

Masuk ke dalam komponen engine/mesinnya. Bahan blok silinder dan silinder head terbuat dari aluminium alloy, blok tidak menggunakan booring (silinder liner) atau sering disebut blok jenis DiAsiL (Die Alumunium Silicon), kepala silinder cukup rapi penempatan komponennya, mungkin juga karena desain kepala silinder lebar. Pada cam shaft dilengkapi dengan ADS yang simple dan bisa dikatakan rapi dan smart.

 

System pelumasan juga tergolong bagus, menggunakan system pelumasan tekan dengan lubang saluran pelumasan pada blok silinder besar dan tekanan yang kuat untuk menekan minyak pelumas ke bagian kepala silinder. Untuk melumasi dinding silinder ketika piston bergerak, pada bagian crank case (rumah poros engkol) dibuat pipa saluran oli dengan lubang kecil menghadap keatas (kearah piston) berfungsi untuk menyemprotkan oli bertekanan ke bagian dinding silinder.. 

kereeen dah.

Kembali ke permasalahan diatas. Kasus pertama kali sepeda motor itu kita bongkar dikarenakan pistonnya macet karena kehabisan oli. Ternyata kasus oli habis pada sepeda motor matik terlebih merk Yamaha seringkali dialami. Berdasarkan pengamatan penulis sepeda motor matik yang sering kehabisan oli karena factor kerja mesin yang terlalu tinggi mengingat putaran/rpm dalam setiap kondisi putarannya selalu cepat dengan beban yang berat, sehingga panas mesin juga lebih beda dengan sepeda motor yang menggunakan transmisi manual. Karena panas mesin yang berlebih ini menyebabkan penguapan sendiri (selft evaporatiion) pada minyak pelumas

Kenapa sepeda motor matik Yamaha seringkali kehabisan oli..? pertanyaan ini seringkali dikeluhkan oleh semua pemakai motor matik Yamaha, sehingga bagi pemilik motor matik Yamaha disarankan untuk senantiasa melakukan pengecekan volume minyak pelumas sesering mungin apalagi jika motornya beroperasi terus.

Pada pembongkaran pertama itu, ada bebepa komponen yang  dilakukan pengantian, yaitu, bosh katup, seal katup, piston set dan tentu saja paking-paking blok. Karena keterbatasan dana maka blok silinder yang seharusnya diganti (mengingat tidak bisa dioversize) dan part yamaha mio 125 hanya menyediakan OS standar, maka dilakukan penanaman booring pada blok silinder untuk dikembalikan pada ukuran standar. Bosh klep sudah pasti aus dah, makanya sekalian ganti biar mesin kagak nglithik. Cam shaft secara visual saat itu masih bagus dan mulus jadi pasang lagi

Alhasil pada pembongkaran pertama dipasang dan sepeda motor bisa nyala sempurna, suara mesin halus (sekelas mio 125 tentunya). Namun ada beberapa kekurangan tarikan mesin rada berat, dan oli mesi makin cepat habis. Selain itu keluhan lain muncul, setelah dipakai beberapa minggu motor susah stasioner, mesin saat dingin mati, harus nunggu lama sampai mesin panas baru bisa langsam.



to be continue......