Jumat, 19 Mei 2023

ECM (Engine Control Module)

Komponen Sistem Kontrol elektronik

by @chsan M

Engine Control Module (ECM) merupakan nama lain dari Engine Control Unit (ECU) atau dalam bahasa Indonesia Unit Kontrol Mesin adalah teknologi yang membatasi penggunaan bahan bakar tanpa mengurangi kinerja mesin.
 
Gambar Penampang ECM

ECU bekerja dengan cara memonitoring sinyal-sinyal yang dihasilkan oleh sensor-sensor yang tersebar di mesin. Melalui sinyal-sinyal yang diterima oleh ECU dari sensor, Engine Control Unit akan melakukan perhitungan dan menggunakan peta kinerja multidimensi (look-up table) untuk menemukan kombinasi air, udara dan bahan bakar yang harus digunakan untuk mencapai kinerja mesin yang diminta. Pendek kata, ECU akan mencari resep/kombinasi dari database sesuai dengan input sensor untuk menghasilkan kinerja mesin yang maksimal dengan penggunaan bahan bakar, udara dan air seminim mungkin.
Cara kerja ECU atau Unit Kontrol Mesin adalah mengontrol rasio udara dan bahan bakar, waktu pengapian, idle speed, waktu buka tutup katup. Berikut ini detail cara kerjanya.

Mengontrol Rasio Udara dan Bahan Bakar

Untuk mesin dengan teknologi injeksi, ECU akan menentukan jumlah bahan bakar yang akan dikirim berdasarkan beberapa parameter yang diperoleh dari sensor-sensor yang tersebar di mesin.

Jika Throttle Position Sensor menunjukkan pedal gas ditekan lebih dalam, Mass Flow Sensor (MFS) akan mengukur jumlah udara tambahan yang tersedot ke dalam mesin dan ECU akan menyuntikkan lebih banyak bahan bakar ke dalam mesin. Jika cairan pendigin Engine Coolant Temperature Sensor menunjukkan mesin juga panas, bahan bakan akan diinjeksi lagi.


 Mengontrol Waktu Pengapian

Sebuah mesin pengapian membutuhkan percikan api untuk memulai pembakaran di ruang bakar. ECU mengatur waktu yang terjadinya percikan (disebut waktu pengapian) untuk menyediakan daya yang lebih baik dan ekonomis. Jika ECU mendeteksi ketukan, suatu kondisi yang berpotensi merusak mesin, maka ECU akan menilai masih terlalu cepat memberikan percikan api dan ECU akan menunda (memperlambat) waktu percikan untuk mencegah hal ini . Karena ketukan cenderung terjadi lebih pada putaran mesin yang lebih lebih rendah, ECU akan otomatis mengontrol transmisi penurunan ke gigi yang lebih rendah sebagai upaya pertama untuk mengurangi ketukan

Mengontrol Kecepatan Mesin Pada Saat Idle

Hampir semua mesin memiliki sistem Idle Speed Control yang terintergrasi di dalam ECU. RPM mesin dipantau oleh Crankshaft Position Sensor yang memainkan peranan utama dalam fungsi mengontrol waktu injeksi bahan bakar, mengatur kapan dilakukannya percikan, dan buka tutupnya katup. Sistem idle speed control harus mengantisipasi beban mesin pada saat idle.  

Pada gambar dibawah bisa dilihat rangkaian skema ECM (Engine Control Modul) Supra X 125 PGM-FI. Terdapat 33 pin pada soket ECM yang masing-masing pin menghubungkan ke semua komponen sistem kontrol elektronik, termasuk sensor-sensor, sistem kontrol injeksi bahan bakar dan sistem pengapian serta satu buah sambungan DCL (Data Link Conector) yang berfungsi untuk menghubungkan ECM dengan scaner (alat diagnosis kerusakan), selain itu DLC dihubungkan dengan SCS conector yang tujuannya untuk mereset sistem PGM-FI
  

Gambar Skema unit ECM Supra X-125

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for supporting this blog