SI UNIK DAN BERISIK MIO EM TRI (MIO 125)
LEBIH KENAL DAN PAHAM YAMAHA MIO 125
by. Achsan M Tsani
Halo
Gess, brother, terlebih para pemerhati sepeda motor.
Tuisan
kali ini GDB (gudang bahan ajar) akan mengulas lebih tepatnya memaparkan hasil
pengalaman penulis selama melakukan perbaikan dan reparasi sepda motor Yamaha
Mio 125 (Em Tri).
Untuk kesekian kalinya sepeda motor Mio 125 ini saya bongkar, karena dari pertama, kedua dan ketiga kali melakukan pembongkaran dan reparasi belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Jangan salah ya gess kita juga udah beberapa kali nangani motor mio dan baru motor ini aja yang blm beres2.
Motor ini dilihat dari tampilannya tergolong kompak rapi dan menarik, disbanding dengan mio gegnerasi sebelumnya.
Bodinya tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang,
ketinggian juga pas dan aman juga jika dikendarai melawati jalan yang ada
polisi tidurnya walapun berboncengan alias tidak terjadi gesekan bodi sama
gundukan.
Yamaha Mio Em Tri memiliki mesin dan frame yang dibilang lebih ringan jika dibandingkan dengan sepeda motor merk lain, sehinga pemakai/pemilik cukup mudah untuk mendorong atau memindahkan motor apalagi mengendarai.
Masuk
ke dalam komponen engine/mesinnya. Bahan blok silinder dan silinder head
terbuat dari aluminium alloy, blok tidak menggunakan booring (silinder liner)
atau sering disebut blok jenis DiAsiL (Die Alumunium Silicon), kepala silinder
cukup rapi penempatan komponennya, mungkin juga karena desain kepala silinder
lebar. Pada cam shaft dilengkapi dengan ADS yang simple dan bisa dikatakan rapi
dan smart.
kereeen dah.
Kembali
ke permasalahan diatas. Kasus pertama kali sepeda motor itu kita bongkar
dikarenakan pistonnya macet karena kehabisan oli. Ternyata kasus oli habis pada
sepeda motor matik terlebih merk Yamaha seringkali dialami. Berdasarkan
pengamatan penulis sepeda motor matik yang sering kehabisan oli karena factor
kerja mesin yang terlalu tinggi mengingat putaran/rpm dalam setiap kondisi
putarannya selalu cepat dengan beban yang berat, sehingga panas mesin juga
lebih beda dengan sepeda motor yang menggunakan transmisi manual. Karena panas
mesin yang berlebih ini menyebabkan penguapan sendiri (selft evaporatiion) pada
minyak pelumas
Kenapa
sepeda motor matik Yamaha seringkali kehabisan oli..? pertanyaan ini seringkali
dikeluhkan oleh semua pemakai motor matik Yamaha, sehingga bagi pemilik motor
matik Yamaha disarankan untuk senantiasa melakukan pengecekan volume minyak
pelumas sesering mungin apalagi jika motornya beroperasi terus.
Pada
pembongkaran pertama itu, ada bebepa komponen yang dilakukan pengantian, yaitu, bosh katup, seal
katup, piston set dan tentu saja paking-paking blok. Karena keterbatasan dana
maka blok silinder yang seharusnya diganti (mengingat tidak bisa dioversize)
dan part yamaha mio 125 hanya menyediakan OS standar, maka dilakukan penanaman
booring pada blok silinder untuk dikembalikan pada ukuran standar. Bosh klep
sudah pasti aus dah, makanya sekalian ganti biar mesin kagak nglithik. Cam shaft
secara visual saat itu masih bagus dan mulus jadi pasang lagi
Alhasil
pada pembongkaran pertama dipasang dan sepeda motor bisa nyala sempurna, suara
mesin halus (sekelas mio 125 tentunya). Namun ada beberapa kekurangan tarikan
mesin rada berat, dan oli mesi makin cepat habis. Selain itu keluhan lain
muncul, setelah dipakai beberapa minggu motor susah stasioner, mesin saat
dingin mati, harus nunggu lama sampai mesin panas baru bisa langsam.
to be continue......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thanks for supporting this blog