Sabtu, 03 Juni 2023
Actuator
Rabu, 31 Mei 2023
SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta Juara I LKS DIY 2023 Se-Kota Yogya
SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta Juara I
LKS DIY Cabang Teknik Sepeda Motor Se-Kota Yogyakarta
Photo Dokumen LKS
Jumat, 19 Mei 2023
ECM (Engine Control Module)
Komponen Sistem Kontrol elektronik
Engine Control Module (ECM) merupakan nama lain dari Engine Control Unit (ECU) atau dalam bahasa Indonesia Unit Kontrol Mesin adalah teknologi yang membatasi penggunaan bahan bakar tanpa mengurangi kinerja mesin.
Kamis, 18 Mei 2023
Mengecek Kedipan Lampu Indikator Kode Kerusakan Sistem Injeksi
by. @chsan M
Sistem kontrol elektronik injeksi atau sering disebut sistem injeksi adalah sebuah sistem kontrol yang mengendalikan bahan bakar, udara (oksigen) dan nyala api sebagai prasyarat terjadinya pembakaran di dalam silinder, pengendalian tersebut terintegrasi secara elektronik. Prinsip kerja pengendalian bahan bakar, udara (oksigen) dan nyala api adalah dengan mendeteksi baik temperatur, tekanan udara, putaran mesin yang dilakukan oleh sensor-sensor pada sebuah unit kendaraan. Pendeteksian tersebut kemudian dijadikan sebagai data input yang akan diproses oleh ECM (Engine Control Module) menjadi sebuah sinyal ke injektor untuk menyemprotkan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan.
Proses pengontrolan pada sistem injeksi dilakukan oleh ECM melalui sensor ataupun aktuator (injektor) dengan memanfaatkan tegangan listrik dari baterai, sehingga sensor ataupun aktuator pada sistem injeksi menurut cara kerjanya terdapat dua jenis, yaitu sensor yang menghasilkan tegangan dan sensor yang mereduksi tegangan dari ECM. Oleh karena cara kerja sensor dan aktuator adalah dengan memanfaatkan tegangan listrik DC pada baterai, terkadang bisa terjadi kerusakan (trouble) pada sistem injeksi, kerusakan sistem bisa disebabkan oleh rangkaian terbuka atau hubung singkat (konsleting) pada rangkaian, tidak stabilnya tegangan pada sistem bahkan bisa juga disebabkan karena kerusakan pada sensor itu sendiri. Namun pada sistem injeksi sudah dilengkapi dengan komponen untuk mendeteksi gejala kerusakan (trouble) dan juga cara untuk mereset (set ulang) kerusakan sensor ataupun kerusakan pada sistem injeksi.Pada gambar letak MIL dan kondisi kedipan MIL diatas merupakan letak dan kondisi MIL pada sistem injeksi sepeda motor
Honda, dimana pada saat kunci kontak ON, MIL akan menyala selama kurang lebih 2
detik kemudian MIL mati maka kondisi mesin normal (kalibrasi). Apabila terjadi
kegagalan/kelainan pada sensor-sensor, MIL akan memberikan kode yang berupa
kedipan sesuai dengan sensor yang rusak.
Terdapat 2 jenis kedipan MIL, yaitu kedipan pendek (0.3 detik) dan kedipan panjang (1.3 detik). MIL berkedip pendek berarti 1 dan MIL berkedip panjang berarti 10. Jika dua atau lebih kode kegagalan yang terdeteksi, maka semua kode akan dikeluarkan secara berulang-ulang.
Pada tabel tabel dibawah ini ditunjukan kode kedipan dan arti kode kedipan lampu MIL pada unit sepeda motor.
MIL akan berkedip sesuai jumlah kedipan setiap ada kerusakan pada sensor yang terpasang pada unit kendaraan tersebut. Dengan berpedoman pada kode kerusakan diatas maka seseorang bisa secara cepat melakukan diagnosa kerusakan pada sistem injeksi. Contoh dibawah ini cara membaca kedipan MIL yang berulang selama posisi kunci kontak ON dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Berdasarkan kode kegagalan diatas ,seseorang dapat melokalisir analisa kerusakan, munculnya kode kegagalan kemungkinan bisa terjadi pada rangkaian atau sensor yang rusak. Untuk mengidentifikasi kegagalan atau kerusakan maka harus memeriksa rangkaian dan komponen yang ditemukan bermasalah berdasarkan kode kegagalan.
Rabu, 17 Mei 2023
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari setiap pertanyaan yang ada dengan melingkari jawaban A, B, C, D atau E !
1) Dibawah ini komponen sistem
pengaman yang bisa dilakukan pemeriksaan secara visual jika terdapat elemen
pada sistem pengaman yang putus adalah
A. Fuseble link jenis Link
B. PTC
C. APS Fuse
D. ATO
fuse
E. Mini fuse
2) Perhatikan gambar dibawah. Pemeriksaan yang ditunjukan oleh nomor 1 pada gambar tersebut adalah :
A. Pemeriksaan kontinuitas kunci kotak
B. Pemeriksaan hubung singkat
kunci kontak
C. Pemeriksaan tegangan input
kunci kontak
D. Pemeriksaan tahanan kunci
kontak
E. Pemeriksaan hubungan terbuka
kunci kontak
3) Untuk memeriksa hubungan
terbuka komponen sistem pengaman pada rangkaian dengan alat ukur selain
menggunakan pemeriksaan kontinuitas, bisa juga dilakukan dengan :
A. Memeriksa arus yang mengalir
B. Memeriksa tegangan input atau out put
C. Mengecek percikan api pada rangkaian
D. Memeriksa temperatur pada komponen pengamanE. Memeriksa tegangan puncak komponen
4) Syarat utama yang harus dipenuhi apabila akan mendeteksi hubungan terbuka dengan memeriksa tegangan input suatu komponen sistem pengaman yang masih terpasang pada rangkaian kelistrikan adalah
A.
Tidak
ada arus yang mengalir pada rangkaian
B.
Ada
beda potensial pada rangkaian
C.
Menggunakan
amperemeter
D. Menggunakan ohmmeter
E. Menghubungkan probe (+) pada terminal komponen pengaman dan probe (-) dengan massa
5) Perhatikan gambar dibawah.
Pemeriksaan yang ditunjukan oleh nomor 3 pada gambar tersebut adalah :
A.
Pemeriksaan kontinuitas saklar
tekan
B. Pemeriksaan hubung singkat
saklar tekan dengan massa
C. Pemeriksaan tegangan out put
rangkaian pada saklar tekan
D. Pemeriksaan tahanan saklar tekan
E. Pemeriksaan hubungan terbuka saklar tekan
6) Faktor penyebab terjadinya arus
berlebih pada rangkaian kelistrikan sehingga dibutuhkan pemasangan komponen
sistem pengaman adalah :
A. Hubungan singkat pada rangkaian
B. Hubungan terbuka pada rangkaian
C. Fluktuasi arus listrik yang
mengalir ke rangkaian
D. Kebocoran arus listrik
E. Banyaknya sambungan pada
rangkaian kelistrikan
7) Dibawah ini yang bukan termasuk
istilah-istilah pada sistem injeksi sepeda motor adalah
A.
Engine
Control Module
B.
Malfunction
Indicator Lamp
C.
Data
Link Connector
D.
Data
Trouble Code
E.
Fuel
Pressure Gauge
8) Sewaktu ECM mendeteksi tanggapan yang tidak normal dari sistem injeksi, maka MIL (Malfunction Indicator Lamp) akan berkedip sesuai dengan fungsi pendiagnosaan mandiri dari sistem, agar dapat memberitahu kepada pengendara tentang adanya masalah pada sepeda motor. Kondisi tersebut pada sistem injeksi diistilahkan sebagai :
A.
DTC
B.
DLC
C.
Altittude
D.
Self
Diagnostic System
E.
Reset
Soal lengkap download disini