Sabtu, 03 Juni 2023

Actuator

 Actuator (Komponen Sistem Kontrol Elektronik Injeksi)

by. @chsan M

Sobat dimanapun anda berada tetaplah semangat mencari ilmu biar hidup menjadi lebih bermutu..

Ulasan kali ini masih meneruskan topik terkait salah satu komponen yang ada pada sistem kontrol elektronik injeksi terutama pada sistem injeksi bahan bakar sepeda motor. Dimana beberapa komponen sistem tersebut sudah dikupas pada artikel sebelumnya. Berikut ulasannya.

Actuator merupakan perangkat yang dikontrol oleh ECU sebagai aktualisasi yang didasarkan pada data-data inputan dari sensor-sensor. Komponen actuator pada sistem EFI antara lain

Injector

Injector berfungsi untuk menyemprotkan atau menginjeksikan bahan bakar menuju ke intake manifold atau ruang bakar sesuai dengan perintah dari ECU/ECM yang didasarkan dari inputan sensor-sensornya.

 
Gambar. konstruksi injector

Injector terdiri dari komponen : filter, selenoid coil, plunger, spring dan needle valveCara kerja injector adalah saat ECM menentukan waktu injeksi bahan bakar, ECM mengirim sinyal listrik ke selenoid coil, sehingga pada selenoid coil terjadi gaya magnit yang menyebabkan plunger dan needle valve tertarik dan mengakibatkan terbukanya lubang-lubang injector, sehingga bahan bakar yang bertekanan 294 kPa akan terinjeksi menuju ruang bakar.

 
Gambar. Cara Kerja injector

Apabila ECM menghentikan aliran listrik maka gaya kemagnetan pada selenoid akan hilang, plunger dan needle valve akan terdorong kembali oleh pegas dan menutup kembali lubang-lubang nozzle injector.

Pompa Bahan Bakar

Pompa bahan bakar pada sistem kontrol elektronik injeksi bahan bakar terdiri dari fuel pump module yang berfungsi untuk memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor. Yang kedua adalah pressure regulator berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar (294 kPa) dan mengembalikan bahan bakar dengan membuka katup saat tekanan bahan bakar melebihi tekanan yang diijinkan.
Pompa bahan bakar dijalankan oleh sinyal listrik dari ECM sewaktu kunci kontak diputar posisi ON, seperti ditunjukan pada gambar.

 
Gambar. Sinyal ECM ke fuel pump saat kunci kontak ON

Kemudian pompa bahan bakar memompa bahan bakar, pada waktu ini tekanan bahan bakar meningkat di dalam selang bahan bakar dikarenakan tekanan bahan bakar tertahan oleh injektor.


 
 
Gambar. Peningkatan tekanan Bahan bakar

ECM menghentikan pompa bahan bakar dua detik setelah kunci kontak diputar posisi ON. Tekanan bahan bakar di dalam selang dipertahankan bahkan setelah pompa bahan bakar berhenti beroperasi.
Gambar dibawah adalah keadaan pompa bahan bakar pada saat mesin dihidupkan dan crankshaft mulai berputar. Pompa bahan bakar dan injektor digerakkan oleh sinyal listrik ECM untuk memasok bahan bakar ke mesin. Pompa bahan bakar melanjutkan kerjanya selama mesin dalam keadaan hidup, sehingga tekanan bahan bakar di dalam saluran bahan bakar dipertahankan.

 
Gambar. Sinyal ECM saat mesin hidup

Pada saat mesin dimatikan ECM menghentikan pengoperasian tekanan bahan bakar dan injektor dan tekanan bahan bakar dipertahankan di dalam saluran bahan bakar bahkan sewaktu komponen-komponen dari saluran bahan tidak beroperasi, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.

 
Gambar. Sinyal ECM ke fuel pump saat mesin mati

Demikian sobat sekalian bahasan tekait actuator yang terdapat pada komponen sistem elektronik injeksi, semoga mendapatkan tambahan pemahaman.

Rabu, 31 Mei 2023

SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta Juara I LKS DIY 2023 Se-Kota Yogya

SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta Juara I
LKS DIY Cabang Teknik Sepeda Motor Se-Kota Yogyakarta


 
Photo Dokumen LKS

by. @chsan M

Pada Hari Selasa (23/5/2023) Lomba Keterampilan Siswa tingkat Sekolah Menengah Kejuruan untuk Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta diumumkan. Bertempat di BLPT Yogyakarta cabang lomba untuk bidang Teknik Sepeda Motor yang diikuti seluruh SMK se Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 35 peserta digelar mulai hari Senin (22/5/2023). Para siswa tersebut harus menyelesaikan 3 keterampilan  yang diujikan meliputi Perbaikan kepala siliinder dan blok silinder pada sepeda motor tipe CUB, perbaikan kelistrikan sepeda motor pada unit motor sport dan perbaikan mekanisme CVT pada sepeda motor metik. Masing-masing siswa harus menyelesaikan ketiga perbaikan tersebut dalam waktu 30 menit. Sungguh merupakan capaian kompetensi yang menakjubkan apabila siswa berhasil menyelesaikan ketiga keterampilan tersebut dalam rentang waktu yang singkat.

Pada kesempatan tahun ini SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta diwakili oleh siswa atas nama Alif Rahman yang didampingi oleh ketua kompetensi keahlian Edi Putra Wirawan, S.Pd.T, mendapat kesempatan untuk bertanding di hari kedua Selasa (23/5/2023). Dimana siswa tersebut sudah mengalahkan 10 teman-temanya sebagai siswa terpilih yang diseleksi pada tingkat sekolah untuk mengikuti LKS tahun ini. Dimana seleksi tingat sekolah tersebut dilaksanakan sebelum bulan puasa yang lalu.

Dengan bimbingan dari beberapa guru Teknik Sepeda Motor SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, dan berkat rahmat Allah SWT Alif Rahman mendapat peringkat pertama untuk SMK se Kota Yogyakarta, dan peringkat ke-enam se Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan skor total 7. Dimana 1 minggu sebelum LKS, Alif Rahman juga harus mengikuti lomba tingkat Regional Skill Contest Astra Honda Motor  yang dilaksanakan di Main Dealer PT. Astra International Tbk-Honda Kantor Wilayah DI Yogyakarta  beralamat di Jl. Magelang Jombor Sleman. 

Pada Skill contest tersebut Alif Rahman harus bertanding melawan sebanyak 32 siswa yang diikuti peserta dari wilayah Kedu, Banyumas dan DIY. Mungkin belum menjadi rejeki jurusan TSM SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta karena pada contest tersebut Alif Rahman harus mendapatkan peringkat ke-25 dari 33 peserta baik dari sekolah negeri ataupun swasta,. Semoga tahun depan SMK muhammadiyah 3 Yoyakarta mendapatkan peringkat 3 besar dalam contess Astra tersebut, begitu harapan dari Edi Putra Wirawan, S.Pd.T (Ketua KK TSM).

Namun dari pengalaman Skill Contest tingkat Regional tersebut kita patut berbangga (ujar Edi Putra Wirawan, S.Pd.T), terbukti bisa menaikkan peringkat yang sebelumya peringkat 25 menjadi 10 besar untuk lomba LKS DIY bahkan juara pertama untuk SMK se Kota Yogyakarta sungguh anugrah dan usaha yang patut diacungkan jempol.

Masih ada kesempatan lain ditahun-tahun mendatang untuk mengembalikan nominasi juara pertama dan juara kedua LKS DIY seperti yang sudah dilakukan oleh kakak kelasnya dahulu. Sehingga seleksi dan latihan mental harus senantiasa dioptimalkan pantang lelah dan pantang menyerah adalah salah satu karakter siswa yang wajib dimiliki untuk menjadi juara.

Jumat, 19 Mei 2023

ECM (Engine Control Module)

Komponen Sistem Kontrol elektronik

by @chsan M

Engine Control Module (ECM) merupakan nama lain dari Engine Control Unit (ECU) atau dalam bahasa Indonesia Unit Kontrol Mesin adalah teknologi yang membatasi penggunaan bahan bakar tanpa mengurangi kinerja mesin.
 
Gambar Penampang ECM

ECU bekerja dengan cara memonitoring sinyal-sinyal yang dihasilkan oleh sensor-sensor yang tersebar di mesin. Melalui sinyal-sinyal yang diterima oleh ECU dari sensor, Engine Control Unit akan melakukan perhitungan dan menggunakan peta kinerja multidimensi (look-up table) untuk menemukan kombinasi air, udara dan bahan bakar yang harus digunakan untuk mencapai kinerja mesin yang diminta. Pendek kata, ECU akan mencari resep/kombinasi dari database sesuai dengan input sensor untuk menghasilkan kinerja mesin yang maksimal dengan penggunaan bahan bakar, udara dan air seminim mungkin.
Cara kerja ECU atau Unit Kontrol Mesin adalah mengontrol rasio udara dan bahan bakar, waktu pengapian, idle speed, waktu buka tutup katup. Berikut ini detail cara kerjanya.

Mengontrol Rasio Udara dan Bahan Bakar

Untuk mesin dengan teknologi injeksi, ECU akan menentukan jumlah bahan bakar yang akan dikirim berdasarkan beberapa parameter yang diperoleh dari sensor-sensor yang tersebar di mesin.

Jika Throttle Position Sensor menunjukkan pedal gas ditekan lebih dalam, Mass Flow Sensor (MFS) akan mengukur jumlah udara tambahan yang tersedot ke dalam mesin dan ECU akan menyuntikkan lebih banyak bahan bakar ke dalam mesin. Jika cairan pendigin Engine Coolant Temperature Sensor menunjukkan mesin juga panas, bahan bakan akan diinjeksi lagi.


 Mengontrol Waktu Pengapian

Sebuah mesin pengapian membutuhkan percikan api untuk memulai pembakaran di ruang bakar. ECU mengatur waktu yang terjadinya percikan (disebut waktu pengapian) untuk menyediakan daya yang lebih baik dan ekonomis. Jika ECU mendeteksi ketukan, suatu kondisi yang berpotensi merusak mesin, maka ECU akan menilai masih terlalu cepat memberikan percikan api dan ECU akan menunda (memperlambat) waktu percikan untuk mencegah hal ini . Karena ketukan cenderung terjadi lebih pada putaran mesin yang lebih lebih rendah, ECU akan otomatis mengontrol transmisi penurunan ke gigi yang lebih rendah sebagai upaya pertama untuk mengurangi ketukan

Mengontrol Kecepatan Mesin Pada Saat Idle

Hampir semua mesin memiliki sistem Idle Speed Control yang terintergrasi di dalam ECU. RPM mesin dipantau oleh Crankshaft Position Sensor yang memainkan peranan utama dalam fungsi mengontrol waktu injeksi bahan bakar, mengatur kapan dilakukannya percikan, dan buka tutupnya katup. Sistem idle speed control harus mengantisipasi beban mesin pada saat idle.  

Pada gambar dibawah bisa dilihat rangkaian skema ECM (Engine Control Modul) Supra X 125 PGM-FI. Terdapat 33 pin pada soket ECM yang masing-masing pin menghubungkan ke semua komponen sistem kontrol elektronik, termasuk sensor-sensor, sistem kontrol injeksi bahan bakar dan sistem pengapian serta satu buah sambungan DCL (Data Link Conector) yang berfungsi untuk menghubungkan ECM dengan scaner (alat diagnosis kerusakan), selain itu DLC dihubungkan dengan SCS conector yang tujuannya untuk mereset sistem PGM-FI
  

Gambar Skema unit ECM Supra X-125

Kamis, 18 Mei 2023

Mengecek Kedipan Lampu Indikator Kode Kerusakan Sistem Injeksi

by. @chsan M

  Sistem kontrol elektronik injeksi atau sering disebut sistem injeksi adalah sebuah sistem kontrol yang mengendalikan bahan bakar, udara (oksigen) dan nyala api sebagai prasyarat terjadinya pembakaran di dalam silinder, pengendalian tersebut terintegrasi secara elektronik. Prinsip kerja pengendalian bahan bakar, udara (oksigen) dan nyala api adalah dengan mendeteksi baik temperatur, tekanan udara, putaran mesin yang dilakukan oleh sensor-sensor pada sebuah unit kendaraan. Pendeteksian tersebut kemudian dijadikan sebagai data input yang akan diproses oleh ECM (Engine Control Module) menjadi sebuah sinyal ke injektor untuk menyemprotkan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan.

Proses pengontrolan pada sistem injeksi dilakukan oleh ECM melalui  sensor ataupun aktuator (injektor) dengan memanfaatkan tegangan listrik dari baterai, sehingga sensor ataupun aktuator pada sistem injeksi menurut cara kerjanya terdapat dua jenis, yaitu sensor yang menghasilkan tegangan dan sensor yang mereduksi tegangan dari ECM. Oleh karena cara kerja sensor dan aktuator adalah dengan memanfaatkan tegangan listrik DC pada baterai, terkadang bisa terjadi kerusakan (trouble) pada sistem injeksi, kerusakan sistem bisa disebabkan oleh rangkaian terbuka atau hubung singkat (konsleting) pada rangkaian, tidak stabilnya tegangan pada sistem bahkan bisa juga disebabkan karena kerusakan pada sensor itu sendiri. Namun pada sistem injeksi sudah dilengkapi dengan komponen untuk mendeteksi gejala kerusakan (trouble) dan juga cara untuk mereset (set ulang) kerusakan sensor ataupun kerusakan pada sistem injeksi.

Pada kendaraan yang menggunakan sistem kontrol ECM (Engine Control Module) sudah dilengkapi dengan MIL (Malfunction Indicator Lamp) atau lampu check engine, yaitu lampu indikator untuk mendeteksi kerusakan pada sistem, sensor atupun aktuator. MIL dipasang pada odometer atau speedometer yang dirangkai melalui ECM. MIL akan menyala atau berkedip, menandakan diagnosa mesin dalam keadaan normal atau juga bisa karena ada kerusakan dalam sistem. Pada sistem injeksi keadaan tersebut diistilahkan sebagai fungsi diagnosa mandiri (self diagnostic system), yaitu sewaktu ECM mendeteksi tanggapan yang tidak normal dari sistem injeksi, maka MIL (malfunction indicator lamp) akan berkedip sesuai dengan fungsi pendiagnosaan mandiri dari sistem, agar dapat memberitahu kepada pengendara tentang adanya masalah pada sepeda motor.


Gambar. Letak MIL dan kondisi kedipan MIL

Pada gambar letak MIL dan kondisi kedipan MIL diatas merupakan letak dan kondisi MIL pada sistem injeksi sepeda motor Honda, dimana pada saat kunci kontak ON, MIL akan menyala selama kurang lebih 2 detik kemudian MIL mati maka kondisi mesin normal (kalibrasi). Apabila terjadi kegagalan/kelainan pada sensor-sensor, MIL akan memberikan kode yang berupa kedipan sesuai dengan sensor yang rusak.

Terdapat 2 jenis kedipan MIL, yaitu kedipan pendek (0.3 detik) dan kedipan panjang (1.3 detik). MIL berkedip pendek berarti 1 dan MIL berkedip panjang berarti 10. Jika dua atau lebih kode kegagalan yang terdeteksi, maka semua kode akan dikeluarkan secara berulang-ulang.

 
Gambar Jenis Kedipan MIL

Pada tabel tabel dibawah ini ditunjukan kode kedipan dan arti kode kedipan lampu MIL pada unit sepeda motor.



 

MIL akan berkedip sesuai jumlah kedipan setiap ada kerusakan pada sensor yang terpasang pada unit kendaraan tersebut. Dengan berpedoman pada kode kerusakan diatas maka seseorang bisa secara cepat melakukan diagnosa kerusakan pada sistem injeksi. Contoh dibawah ini cara membaca kedipan MIL yang berulang selama posisi kunci kontak ON dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

 

Berdasarkan kode kegagalan diatas ,seseorang dapat melokalisir analisa kerusakan, munculnya kode kegagalan kemungkinan bisa terjadi pada rangkaian atau sensor yang rusak. Untuk mengidentifikasi kegagalan atau kerusakan maka harus memeriksa rangkaian dan komponen yang ditemukan bermasalah berdasarkan kode kegagalan.

Rabu, 17 Mei 2023

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

 Pilihlah jawaban yang paling tepat dari setiap pertanyaan yang ada dengan melingkari jawaban A, B, C, D atau E !

1)    Dibawah ini komponen sistem pengaman yang bisa dilakukan pemeriksaan secara visual jika terdapat elemen pada sistem pengaman yang putus adalah

A.    Fuseble link jenis Link

B.    PTC

C.    APS Fuse

D.    ATO fuse

E.    Mini fuse


2)   Perhatikan gambar dibawah. Pemeriksaan yang ditunjukan oleh nomor 1 pada gambar tersebut adalah :








      A.    Pemeriksaan kontinuitas kunci kotak

B.    Pemeriksaan hubung singkat kunci kontak

C.    Pemeriksaan tegangan input kunci kontak

D.    Pemeriksaan tahanan kunci kontak

E.    Pemeriksaan hubungan terbuka kunci kontak


3)   Untuk memeriksa hubungan terbuka komponen sistem pengaman pada rangkaian dengan alat ukur selain menggunakan pemeriksaan kontinuitas, bisa juga dilakukan dengan :

A.    Memeriksa arus yang mengalir
B.    Memeriksa tegangan input atau out put
C.    Mengecek percikan api pada rangkaian
D.    Memeriksa temperatur pada komponen pengaman 
E.    Memeriksa tegangan puncak komponen 

 4)   Syarat utama yang harus dipenuhi apabila akan mendeteksi hubungan terbuka dengan memeriksa tegangan input suatu komponen sistem pengaman yang masih terpasang pada rangkaian kelistrikan adalah

A.    Tidak ada arus yang mengalir pada rangkaian

B.    Ada beda potensial pada rangkaian

C.    Menggunakan amperemeter

D.    Menggunakan ohmmeter

E.    Menghubungkan probe (+) pada terminal komponen pengaman dan probe (-) dengan massa


5)   Perhatikan gambar dibawah. Pemeriksaan yang ditunjukan oleh nomor 3 pada gambar tersebut adalah :













A.    Pemeriksaan kontinuitas saklar tekan

B.    Pemeriksaan hubung singkat saklar tekan dengan massa

C.    Pemeriksaan tegangan out put rangkaian pada saklar tekan

D.    Pemeriksaan tahanan saklar tekan

E.    Pemeriksaan hubungan terbuka saklar tekan


6)   Faktor penyebab terjadinya arus berlebih pada rangkaian kelistrikan sehingga dibutuhkan pemasangan komponen sistem pengaman adalah :

A.    Hubungan singkat pada rangkaian

B.    Hubungan terbuka pada rangkaian

C.    Fluktuasi arus listrik yang mengalir ke rangkaian

D.    Kebocoran arus listrik

E.    Banyaknya sambungan pada rangkaian kelistrikan

7)  Dibawah ini yang bukan termasuk istilah-istilah pada sistem injeksi sepeda motor adalah


A.    Engine Control Module

B.    Malfunction Indicator Lamp

C.    Data Link Connector

D.    Data Trouble Code

E.    Fuel Pressure Gauge


8) Sewaktu ECM mendeteksi tanggapan yang tidak normal dari sistem injeksi, maka MIL (Malfunction Indicator Lamp) akan berkedip sesuai dengan fungsi pendiagnosaan mandiri dari sistem, agar dapat memberitahu kepada pengendara tentang adanya masalah pada sepeda motor. Kondisi tersebut pada sistem injeksi diistilahkan sebagai :


A.    DTC

B.    DLC

C.    Altittude

D.    Self Diagnostic System

E.    Reset


Soal lengkap download disini